Laman

Kamis, 24 Oktober 2013

Peningkatan Daya Output Mesin Diesel

Beberapa referensi untuk peningkatan daya output Mesin Diesel :
1. Mesin diesel dengan pemasukan oksigen pada ruang bakar secara biasa (Natural Aspirated) komposisi oksigen yang masuk pada ruang bakar hanya diambil karena kevakuman pada piston waktu bergerak ke bawah(titik mati bawah) dengan demikian kandungan oksigen terbatas pada udara yang masuk. Sehingga proses pembakaran pada pengabutan solar hanya terpenuhi sebatas oksigen yang masuk tersebut. Secara teoritis kandungan oksigen dapat diperbanyak tidak hanya berasal dari kevakuman piston tapi dari dorongan/ kompresi dari luar. Maka komposisi oksigen akan lebih banyak sehingga dapat lebih banyak juga jumlah bahan bakar yang dapat dibakar pada proses pembakaran. Dengan demikian kualitas pembakaran lebih sempurna. Alat yang medorong udara dengan tekanan/ kompresi itu dinamakan Turbocharger.
Turbocharger ini digerakan oleh semacam turbin yang seporos dengan gas buang. Gas buang panas dengna tekanan ini dimanfaatkan untuk memutar turbocharger tersebut. Semakin besar beban genset semakin banyak gas buang yang dikeluarkan dan semakin besar pula kecepatan putar turbo tersebut. Putaran turbo bisa mencapai 10.000 – 12.000 Rpm. Hingga pada beban penuh suara turbo terdengan melengking karena semakin cepat putaran turbo. Penambahan Turbocharger ini meningkatkan daya output engine antara 25 – 40 % tetapi tekanan kerja semakin tinggi pada ruang bakar.

2. Udara yang keluar dari turbo masih mempunyai suhu tinggi berkisar 80°C, karena rumah turbo satu bagian dengan saluran gas buang(300 - 500°C) dan saat kondisi beban penuh Exhaust manifold bisa sampai membara. Dengan mendinginkan udara tersebut melewati radiator melalui kisi kisi dan sirip sirip  yang punya penampang cukup luas untuk melewatkan panas bisa diturunkan sekitar 40°C. Jadi kipas radiator mendinginkan air panas dan udara panas sekaligus. Peralatan yan mendinginkan udara panas dinamakan After Cooler / Air to Air Cooler. Dengan penambahan ini daya output meningkat sebesar 5-8%.

3. Oli/ minyak pelumas pada kondisi mesin bekerja penuh akan mengalami peningkatan termperatur hingga 100-120°C. Dengan suhu tinggi mka kekentalan(viskositas) dan daya pelumasan berkurang, karena oli juga lewat bagian yang panas seperti rumah turbo dan rumah piston. Agar daya lumas oli tetap terjaga dan viskositas terjaga maka dipasang Oil Cooler. Dapat dipasang bersamaan dengan pendinginan radiator atau didinginkan dengan motor kipas sendiri. Temperatur setelah melewati oil cooler mencapai 60-80°C, sehingga performa pelumasan tetap terjaga  sempurna.