Synchronizing generator adalah memparallekan kerja 2 generator ato lebi tuk dapatkan daya sebesar jumlah generator itu, tapi dengan syarat yang uda ditentuin.
Syarat dasar parallel generator.
1. Mempunyai tegangan kerja yang sama
2. Mempunyai urutan phase yang sama
3. Mempunyai frekuensi kerja yang sama
4. Mempunyai sudut phase yang sama
Jelas belum dikatakan sempurna sebuah usaha paralel generator sebelum hal-hal dibawah ini bisa di jalankan :
1. Genrator set mempunyai system governor yang sama , electrical governor dengan electrical governor , mekanik servo dengan mekanik servo hal ini akan berpengaruh terhadap kepekaan respone terhadap beban kejut.
2. Agar genset pada saat sinkron dapat mensupply beban dengan seimbang dengan genset lain maka masing masing genset dianjurkan untuk memiliki load sharing terutama untuk yang system automatic.
3. Pada beban rendah maupun tinggi dianjurkan masing masing genset mempunyai power factor yang relative sama. Baik pada sinkron manual maupun sinkron otomatic.
4. Pada saat pembebanan / beban kejut masing masing genset mempunyai response yang sama , hal ini berkaitan dengan penyetelan droop speed dan pengaturan speed control.
5. Pada saat pelepasan beban dianjurkan dengan soft unloading yaitu secara perlahan lahan dengan pengaturan speed dan voltage.
6. Pada saat pemasukan beban dianjurkan dengan soft unloading yaitu secara perlahan lahan dengan pengaturan speed dan Voltage.
7. Pada saat pembebanan tidak diperkenankan beban mengayun ayun dari genset satu ke genset lainnya, dan harus pada kondisi konstan.
8. Pada dua genset yang berbeda kapasitasnya pembebanan pada masing masing genset sebaiknya secara proporsional.
Pengaruh dan akibat yang ditimbulkan bila syarat syarat paralel generator tidak dipenuhi :
1. Pada generator yang diparalal dengan PLN, bila generator akan diparalel mempunyai tegangan lebi tinggi maka begitu breaker close generator itu mempunyai power factor yang rendah, tapi gag membahayakan karena power factor di PLN masi induktif dan berdayaa besar. Apabila generator punya tegangan lebi rendah maka power factor akan bersifat kapasitif dan punya kecenderungan reverse power. Reverse power dibatasi pada level 5% dari daya nominal.
Pada generator yang diparalel dengan generator pada saat sama sama belum berbeban maka bila tegangan lebi tinggi power factor aka rendah (induktif) tapi sebaliknya power factor genset yang lain akan rendah juga tapi bersifat kapasitif, sehingga ganset yang lain punya kecenderungan reverse power.
2. Jika urutan phase tidak sama system ABC diparallel dengan system CBA, maka akan terjadi selisih tegangan sebesar 2 kali tegangan nominal, bias dideteksi dengan diukur secara manual dengan voltmeter, pada saat synchronoscope menunjuk 0 ° terdapat selisih sebesar 2 x 400V.
3. Jika Frekuensi tidak sama diparalelkan bisa terjadi reverse power pada generator yang mempunyai frekuensi lebi rendah. Selain itu bisa merusak generator, yang mana breaker akan muncul arus yang besar dan menimbulkan percikan api dan engine akan hunting sesaat. Hal ini bisa mengakibatkan kerusakan mekanis sampai patah pada cransaft karena tekanan beban besar yang tiba tiba.
4. Jika sudut phase tdak sama tapi kecenderungan frekuensi sama hanya kan akibatkan hunting sesaat tanpa ada kemungkinan reverse power, tapi juga berbahaya jika beda sudut terlalu besar, engine akan mengalami tekanan sesaat hingga hunting.